3 Matching Annotations
- Jul 2021
-
www.mendeley.com www.mendeley.com
-
Berdasarkan temuan di lapangan, di sentra keramik Sitiwinangun terdapat tujuh bentuk patung mitos yaitu Paksinagaliman, Singabarong, Macan Ali, Burok, Jatayu, Garuda Mungkur, dan Gajah Mungkur, yang sangat terkenal dan sudah menjadi ikon budaya Cirebon. Patung binatang mitologi Paksinagaliman merupakan hasil olahan bentuk yang berasal dari kereta kerajaan Cirebon. Patung-patung mitos tersebut yang pada masa lalu berfungsi sebagai simbol dari kosmologi masyarakat Cirebon sekarang sudah mengalami pergeseran hanya sebagi benda hias, dengan kualitas teknis dan estetis yang perlu ditingkatkan kualitasnya agar dapat menarik minat pengunjung atau konsumen.
Patung simbolik Sitiwinangun
-
patung Macan Ali sebagai perlambangan kekuatan masyarakat Cirebon yang terinspirasi dari keperkasaan dan kepahlawanan Sayidina Ali serta kalimat tauhid dalam Islam yang tertulis dan membentuk macan dalam bendera kesultanan Cirebon.
Patung simbolik Sitiwinangun
-
Selain produk keramik fungsi dan religi, ada juga beberapa patung keramik tradisional yang ditemukan di sentra kerajinan keramik Sitiwinangun dalam wujud Paksinagaliman, Macan Ali, Singabarong, Burok, Jatayu, Garuda Mungkur dan Gajah Mungkur yang apabila dilihat dari segi bentuk, gaya dan teknik secara umum dapat dikategorikan bergaya klasik dengan bentuk sebagai perwujudan dari ular Naga, burung Garuda, Gajah dan Macan (Gambar 12-14) dalam ukuran yang cukup besar (panjang dan lebar diatas 50 cm, berat lebih dari 10 kg). Patung-patung keramik ini merupakan budaya tradisi khas Sitiwinangun yang juga tidak ditemukan pada sentra kerajinan keramik lainnya di Indonesia. Pada awalnya patung keramik tersebut dibuat untuk tujuan simbolik sebagai pernyataan kekuatan dan penyatuan unsur-unsur kekuasaan dalam bentuk perupaan (Laili, 2007, hlm. 46)
Keramik patung Sitiwinangun
-