sumur laluan dalam istilah populernya adalah sumur injeksi.

Fungsi kolam retensi ini benar menurut saya. Kolam retensi sifatnya pasif menerima limpahan air permukaan (banjir) yang tidak tertampung sungai. Dengan adanya kolam retensi, maka beban sungai dapat dikurangi.

Setelah air banjir tertampung, maka air itu tidak akan dapat bergerak ke mana-mana lagi. Jadi ada kemungkinan kolam retensi akan menjadi genangan air saja.

Hal yang sama juga terjadi untuk sumur resapan.

setuju. namun kalau difungsikan untuk kebutuhan yang sangat spesifik seperti ini, maka perlu dimodelkan agar air yang diinjeksi tidak lari (menyebar) terlalu jauh dari titik injeksinya. pemodelan seperti ini sudah biasa dilakukan oleh ahli perminyaan dan geotermal, karena dalam pekerjaan mereka ada operasi mendorong minyak atau air panas.

namun agar pemodelan berhasil perlu beberapa hal seperti yang disebutkan oleh Bang Surya di bawah ini.

... yang penting sebenarnya adalah pendeteksian struktur tanah di sebuah wilayah pembangunan untuk menyiapkan rencana tata ruang wilayah (rtrw) yang sesuai...

masalah kita selain solusi yang abang tawarkan persis di penyusunan rtrw yang benar sekaligus pemastian kepatuhan terhadapnya...

tapi jangan lupa perlu ada lahan untuk water treatment sederhana. karena kita tidak dapat/dibolehkan menginjeksikan air yang belum diolah kualitasnya ke dalam akuifer.

betul. dikenal juga sebagai sumur ASR (aquifer storage and recovery). satu sumur dengan dua fungsi. saat musim hujan berfungsi sebagai sumur injeksi. saat musim kemarau menjadi sumur produksi (sumur pompa).

benar, sumur resapan kalau dibuat dengan konstruksi seragam dan berada di daerah dengan tanah/batuan berporositas dan berpermeabilitas rendah, maka hanya akan terjadi genangan saja.

setuju. agar efektif, lokasi kolam retensi mestinya ada di pusat cekungan atau pusat genangan.

setuju. perlu anggaran untuk relokasi. seringkali proses relokasi tidak mulus. kalaupun

Setuju. Masalahnya adalah kalaupun pada awalnya air di dalam kolam dapat meresap, tapi kapasitas resapan akan berkurang terus sejalan dengan meningkatnya ketebalan lempung (lumpur) yang mengendap di dasar kolam.

Benar. Perlu lahan luas. Olah karena itu, kolam retensi akan bagus dibuat untuk daerah-daerah binaan yang baru (misal rencana kota satelit di sekitar Medan). Bukan daerah-daerah urban yang sudah berkembang (seperti Kota Medan).

Betul satuannya harus catchment area atau DAS.

Perhitungan-perhitungan ini diukur pada satuan wilayah/daerah aliran sungai (DAS).

Ini mungkin yang paling sulit. Kalau banjir kiriman dibatasi oleh geografis, maka kita perlu menghitung water balance di setiap wilayah berbasis DAS (daerah aliran sungai).

Saya setuju. Kolam retensi hanyalah sebagai tempat penampungan sementara, atau tempat parkir. Ini karena kolam pasti punya kapasitas yang tidak dapat bertambah secara dinamis mengikuti debit air banjir. Ditambah lagi dengan adanya proses sedimentasi lumpur.

Terima kasih sudah mengingatkan tentang hal ini. Benar adanya, agama sudah banyak mengingatkan kita (manusia) untuk menjaga keseimbangan alam.