- Last 7 days
-
Local file Local file
-
9Kelebihan Exception
Kelebihan yang ga disebutin: bisa buat checked exception dan unchecked exception.
check exception akan membuat program jadi lebih safe sehingga tiap method akan punya throw swhingga selalu ada handline error yg dicegah saat COMPILE void pop( ) throws Exception
kalo unchecked gaada dan akan terjadi saat runtime void pop( )
-
throw new SampleException("Other IOException", e);}
kelas baru yang di extend dari Exception
-
Method bisa merespon terjadinya exceptiondengan melempar exception lagi
try, catch, di throw lagi
-
rowable Class & Subclas
- Error:
- Menandakan masalah serius pada sistem (misal: kehabisan memori, stack overflow).
- Biasanya tidak perlu dan tidak bisa ditangani oleh program.
- Contoh:
OutOfMemoryError
,StackOverflowError
. -
Turunan dari class Error.
-
Exception:
- Menandakan masalah yang masih bisa ditangani oleh program (misal: file tidak ditemukan, input salah).
- Bisa ditangani dengan try-catch.
- Contoh:
IOException
,NullPointerException
,ArithmeticException
. -
Turunan dari class Exception.
-
Kesimpulan:
- Error = masalah sistem, tidak untuk ditangani program.
- Exception = masalah aplikasi, bisa dan sebaiknya ditangani program.
-
-
Local file Local file
-
7Finally Block
Bedanya finally sama ngecall fungsi setelah try-catch kelar:
- finally:
- Kode di dalam finally selalu dijalankan setelah try-catch, apapun hasilnya (ada error/tidak).
- Cocok untuk hal yang harus dilakukan, misal: nutup file, bersihin resource.
-
Tidak perlu dipanggil manual, Java otomatis menjalankan finally.
-
Ngecall fungsi setelah try-catch:
- Fungsi hanya dijalankan kalau program masih lanjut (tidak ada error fatal).
- Kalau error tidak tertangani, kode setelah try-catch tidak dijalankan.
-
Harus dipanggil manual setelah blok try-catch.
-
Kesimpulan:
- finally lebih aman untuk kode yang harus selalu dijalankan.
-
Ngecall fungsi setelah try-catch tidak selalu dijalankan, tergantung error.
-
Contoh kode:
java public class ContohFinally { public static void main(String[] args) { try { System.out.println("Mulai try"); int hasil = 10 / 0; // Ini akan error (ArithmeticException) System.out.println("Setelah pembagian"); // Tidak dijalankan } catch (ArithmeticException e) { System.out.println("Terjadi error: " + e.getMessage()); } finally { System.out.println("Ini selalu dijalankan (finally)"); } System.out.println("Kode setelah try-catch-finally"); } }
-
Output:
- "Mulai try"
- "Terjadi error: / by zero"
- "Ini selalu dijalankan (finally)"
- "Kode setelah try-catch-finally"
-
Penjelasan:
- Kode di finally tetap dijalankan walau ada error.
- Kode setelah try-catch-finally juga dijalankan karena error sudah tertangani.
- Kalau error tidak tertangani, kode setelah try-catch-finally tidak dijalankan, tapi finally tetap jalan.
-
Finally Block
dijalankan regardless error atau engga
-
throw new SampleException(e)
ini diteruskan, berarti pemanggil fungsi baru ini harus nge catch lagi
-
IOException
- FileNotFoundException dan IOException adalah bawaan Java (built-in).
- Keduanya ada di package java.io.
- FileNotFoundException adalah turunan dari IOException.
- Digunakan untuk menangani error saat operasi file/input-output.
- Tidak perlu membuat sendiri, cukup import dari Java.
- Contoh import:
java import java.io.FileNotFoundException; import java.io.IOException;
- Kesimpulan:
- Keduanya bawaan Java, bukan bikinan sendiri.
-
FileNotFoundException
- FileNotFoundException dan IOException adalah bawaan Java (built-in).
- Keduanya ada di package java.io.
- FileNotFoundException adalah turunan dari IOException.
- Digunakan untuk menangani error saat operasi file/input-output.
- Tidak perlu membuat sendiri, cukup import dari Java.
- Contoh import:
java import java.io.FileNotFoundException; import java.io.IOException;
- Kesimpulan:
- Keduanya bawaan Java, bukan bikinan sendiri.
-
ystem.err.println("FileNotFoundException: "+ e.getMessage())
sesimple dikasih tau terjadi error aja
-
Try Block
kalo gaada try, gabisa ada catch dan final
-
catch and finally statements
- try diisi kode utama yang diasumsikan berjalan normal/tanpa error.
- Jika terjadi error/exception di dalam try, eksekusi langsung lompat ke catch.
- catch menangani error yang terjadi di try.
- finally (jika ada) selalu dijalankan, baik ada error atau tidak (biasanya untuk cleanup).
- Dengan try-catch, kode utama jadi lebih bersih dan fokus pada alur normal, error ditangani terpisah.
- Lebih rapi dibanding if-else yang harus cek error di setiap langkah.
- try-catch cocok untuk kasus error yang tidak sering terjadi, atau error yang sulit diprediksi.
- if-else lebih cocok untuk validasi sederhana yang bisa dicek sebelum proses utama.
- Kesimpulan:
- try-catch membuat kode lebih terstruktur dan mudah dibaca saat menangani error.
- Error handling terpisah dari logika utama, tidak tercampur seperti di if-else.
-
-
Local file Local file
-
Exceptions Handler
- return:
- Setelah dieksekusi, langsung keluar dari method saat itu juga.
- Nilai hasil return dikirim ke pemanggil (turun satu level di stack).
- Proses berhenti di pemanggil, tidak lanjut ke atas lagi.
- exception handler (throw):
- Setelah throw, program mencari handler ke atas (naik di stack).
- Jika tidak ada handler di method pemanggil, naik terus ke atas sampai ketemu handler atau sampai ke main.
- Jika tidak ada handler sama sekali, program berhenti/error.
- Kesimpulan:
- return: keluar method, stack turun satu level, proses berhenti.
- throw/exception: stack naik terus sampai ketemu handler atau sampai ke main.
-
Setelah method melempar exception, runtimesystem akan mencari sesuatu untuk meng-handle itu (disebutexception handler)
kalo yang biasa, bukan exception yang handle itu pemanggil fungsi. kalo exception ada exception handler
-
hrowing an exception
- return digunakan untuk mengembalikan nilai dari sebuah fungsi/method ke pemanggilnya.
- Setelah return dieksekusi, fungsi langsung berhenti dan keluar.
- throw digunakan untuk melempar (menghasilkan) error/exception.
- Setelah throw dieksekusi, program langsung lompat ke blok penanganan error (catch/except), bukan ke pemanggil fungsi.
- return = mengirim hasil, throw = mengirim error.
- Contoh:
return 5;
→ fungsi selesai, hasilnya 5.throw new Error("Terjadi error");
→ fungsi berhenti karena error, program cari penanganan error.- return dipakai di fungsi normal, throw dipakai saat ada masalah/error.
-
method tersebut akan menciptakan sebuahobjek dan dilempar ke runtime system
object tersebut bernama exceptional object
-
sebuah event yang terjadi saat eksekusiprogram, yang mengganggu alur normal dariinstruksi program
artinya pengecualian, seharusnya jarang terjadi
-
- Apr 2025
-
Local file Local file
-
Contoh
ini visibility dari pov alpha
-
-
Local file Local file
-
Packages
- Package adalah cara mengelompokkan kode Java seperti class, interface, dan objek ke dalam satu wadah atau folder.
- Tujuannya adalah untuk mengorganisasi kode agar lebih rapi dan mudah dikelola yang bisa diatur pula visibilitasnya dengan access modifier.
- Proteksi akses: Package membantu mengatur visibilitas (aksesibilitas) antar kelas, misalnya dengan modifier seperti public, protected, atau default (package-private).
-
-
Local file Local file
-
int i = 500;float gpa = 3.65f;byte mask = 0xff;
karna ketiganya primitif, java menyediakan class untuk ketiganya yaitu Number
tambahan, float perlu akhiran f karena kalo ngga bakal dianggap double (dan akan error)
-
char toUpperCase(char ch)char toLowerCase(char ch)toString(char ch)
konversi
-
isLowerCase
apakah huruf kecil
-
isUpperCase
apakah huruf besar
-
isWhiteSpace
apakah spasi
-
isDigit
apakah digit 0-9?
-
isLetter
apakah alfabet
-
ch = 'a';
ch object a primitf
nanti compiler akan melakukan boxing a jadi object baru di assign
-
boolean equals(Object obj)
membandingkan current object dengan object yang ada di parameter
-
int compareTo(Byte anotherByte)int compareTo(Double anotherDouble)int compareTo(Float anotherFloat)int compareTo(Integer anotherInteger)int compareTo(Long anotherLong)int compareTo(Short anotherShort)
perbandingan ke int dan hasil nya lebih besar,kecil, dll
-
byte byteValue()short shortValue()int intValue()long longValue()float floatValue()double doubleValue()
menghasilkan value dengan tipe datanya masing2 (disebelah paling kiri)
-
MIN_VALUE atau MAX_VALUE
ini number object juga
-
Wrapper Class
ini ada hierarki nya juga
-
x+y
x dan y tipe objek. penjumlahan hanya bisa dilakukan ke tipe primitf sehingga harus di unboxing dulu, baru bisa dijumlahkan
-
15
ini juga
-
12
ini konstanta primitif di assign ke x yang class Integer, maka harus di boxing sehingga 12 di bungkus ke kelas x, sehingga ga perlu instansiasi new dll
-
primitif yang ada sedangkan objekyang diharapkan maka kompilator akanboxesprimitif
contoh int di wrap ke int, float ke float, dll
-
-
Local file Local file
-
Erasure
cara compiler menerapkan generic
-
Kode berikut bisa digunakan
buat write
-
upper bound
jadi yang tadi itu cuman upper bound
somecage = lion/bfCage
add itu beda lagi.
upper bound cuman untuk baca/get doang
-
omeCage.add(king); // compiler-time errorsomeCage.add(monarch); // compiler-time err
masalahnya blm kelar 😊
-
Apakah Box<Integer> atauBox<Double> boleh?
gabisa karna supertypenya salah (berarti ini juga harusnya: ? extends Number)
-
animalCage = lionCage; // compile-time erroranimalCage = butterflyCage
ini gabisa karena lion ya harus ke lionCage, butterfly juga, kalo ini bisa, lion bisa jadi bfly berantakan lah.
so harus presisi karena supertypenya bukan Cage<Animal> tapi Cage<? extends Animal>
-
body
ya ini bisa Double dll
-
Integer
nge pass anaknya bisa juga
-
U extends Number & MyInterfac
multiple interface
-
extends Number
dia boleh tetep bebas tapi dalam scope number (integer, double, float, dll)
-
-
Local file Local file
-
U
intinya ini bakal menyesuaikan, compiler akan menentukan tipe generic itu gimana masukannya, kalo dikasus ini red berarti tipenya crayon.
intinya U ini biar list nya bisa tipe object apa aja ga eksak saatu tipe doang
-
Box.<Crayon>fillBoxes(red, crayonBoxes);Box.fillBoxes(red, crayonBoxes);
ada 2 cara manggil
-
Generic
- Ini contoh type inference di Java, yaitu compiler menebak tipe generic otomatis
- Ada method generic:<br />
java public static <U> void fillBoxes(U u, List<Box<U>> boxes)
- Method ini menerima satu data bertipe U dan list berisi Box<U>
-
Dalam method, setiap box diisi data
u
denganbox.add(u)
-
Saat dipanggil:<br />
java Crayon red = ...; List<Box<Crayon>> crayonBoxes = ...;
red
bertipe Crayon-
crayonBoxes
adalah list berisi Box<Crayon> -
Ada dua cara panggil method:
- Secara eksplisit:<br />
java Box.<Crayon>fillBoxes(red, crayonBoxes);
- Kita sebutkan tipe genericnya (Crayon) secara langsung
-
Secara implisit:<br />
java Box.fillBoxes(red, crayonBoxes);
- Compiler menebak sendiri bahwa
U
adalah Crayon - Karena
red
bertipe Crayon dancrayonBoxes
bertipe List<Box\<Crayon>>
- Compiler menebak sendiri bahwa
-
Manfaat type inference:
- Lebih ringkas
- Tidak perlu tulis tipe generic secara eksplisit
-
Compiler otomatis cocokkan tipe data yang dipakai
-
Intinya:
- Java bisa menebak tipe generic dari parameter yang diberikan
- Bikin kode lebih simpel dan bersih
-
Integer
ini T nya Integer
-
T>
type parameter
-
Generic
- Betul, class
Box
di sini dideklarasikan secara umum (pakai tipeObject
) - Jadi, Box bisa menyimpan objek tipe apa saja (Integer, String, dll)
- Tapi, saat ambil datanya, kita harus casting ke tipe asli (misal Integer)
-
Ini kurang aman, karena kalau salah casting bisa error saat runtime
-
Dengan generics, kita bisa buat Box yang khusus untuk tipe tertentu
- Contoh:<br />
java Box<Integer> integerBox = new Box<>();
- Java tahu Box ini hanya untuk Integer
- Saat ambil data, tidak perlu casting lagi:<br />
java Integer someInteger = integerBox.get();
- Lebih aman dan jelas tipe datanya
- Intinya, generics bikin class lebih spesifik dan mengurangi error saat runtime
- Betul, class
-
Box
- Betul, class
Box
di sini dideklarasikan secara umum (pakai tipeObject
) - Jadi, Box bisa menyimpan objek tipe apa saja (Integer, String, dll)
- Tapi, saat ambil datanya, kita harus casting ke tipe asli (misal Integer)
-
Ini kurang aman, karena kalau salah casting bisa error saat runtime
-
Dengan generics, kita bisa buat Box yang khusus untuk tipe tertentu
- Contoh:<br />
java Box<Integer> integerBox = new Box<>();
- Java tahu Box ini hanya untuk Integer
- Saat ambil data, tidak perlu casting lagi:<br />
java Integer someInteger = integerBox.get();
- Lebih aman dan jelas tipe datanya
- Intinya, generics bikin class lebih spesifik dan mengurangi error saat runtime
- Betul, class
-
Integer someInteger = (Integer)integerBox.get()
tapi kalo string bakal error disini
-
integerBox.add(new Integer(10));
ini Integer nya dianggap object, so kalo masukin string pun masih bisa
-
Box integerBox = new Box()
khusus integer doang
-
Object
nenek moyang dari seluruh tipe di java
-
-
Local file Local file
-
variable length array yang berisiserangkaian karakter
diperlakukan speerti array yang punya panjang variabel yang berisi serangkaian karakter
-
Mirip dengan String tapi bisa dimodifikasi secarainternalnya
karena string immutable, kalo stringbuilder ga sehingga bisa dimanipulasi
-
Integer.toString(i);String s4 = Double.toString
method konversi ke string
-
int i;String s1 = "" + i;
string kosong + i dan di assign ke String s1 untuk konvert int ke string
-
parseFloat
konversi string -> float ini method static yang dipunyai class Float
-
palindrome.length
panjg kata
-
imuttable
gabisa diubah nilainya, kalo mau diubah maka dibuang dulu objeknya baru dibuat objek baru
-
char[] helloArray = { 'h', 'e', 'l', 'l', 'o', '.’}
buat array of char lalu di assign ke string
-
String greeting = "Hello world!"
langsung
-
-
Local file Local file
-
Deer d = new Deer();Animal a = d;Vegetarian v = d;Object o = d;
Intinya: Tanpa baris-baris itu, class Deer tetap: subclass dari Animal implementasi dari Vegetarian subclass dari Object (secara implisit) Baris-baris itu hanya contoh bahwa polimorfisme di Java memungkinkan objek Deer diperlakukan sebagai: Animal Vegetarian Object
-
Dynamic Binding
basically dia akan pilih ngebind ke class yang mana saat runtime pake if else
-
-
Local file Local file
-
Bicycle
bisa instansiasi jadi Bicycle karena ngeextend class itu
-
bike01, bike02, bike03
3 reference ke bicycle.
-
super.printDescription();
manggil dari outerclas
-
public void printDescription(
merupakan method dengan signature yang sama dengan parent classnya
-
Polymorphism
kemampuan sebuah objek untuk memerankan banyak bentuk
-
Subclass
bisa memerankan dirinya sendiri atau parent kelasnya
-
Polymorphism
kemampuan sebuah objek untuk memerankan banyak bentuk
-
-
Local file Local file
-
public abstract class GraphicObject
gamasuk akal kita buat objek graphicobject tanpa tau objeknya apa (persegi atau apa)
-
Kelas Abstrak: kelas yang tidak bisa diinstansiasi
ini biasanya secara logika ada tapi gaada objek yang cocok untuk abstrak kelas tsb.
gabisa dibuat objek untuk kelas ini.
class Mobil { // atribut dan method }
// instansiasi: Mobil m = new Mobil();
-
kelas basisnya merupakan turunan darikelas yang sama
misal ada 2 kelas basis, sebenernya di turunkan dari 2 kelas yang sama. di java gabisa juga?
-
kelas yang diturunkandari 2 atau lebih kelas basis
bahasa java ga mendukung multiple inheritance, bisanya di c++
-
kelas turunan membuatulang (mendefinisikan ulang) method dari kelasbasis
override akan gagal compile kalo ga semua method di redefine
-
bisa memilihkonstruktor kelas basis yang akan dieksekusi
karena bisa saja kelas basis punya konstruktor lebih dari satu
-
super.printMethod(
ini akan manggil method yang dari superclass, kalo bukan main, in heritance emg pake super
super ini kalo bukan dalam main? betul
-
-
Local file Local file
-
implisit
konstruktor yang tidak ber parameter
-
Memanfaatkan atribut kelas basis
karena atribut basis kelas pasti terwarisi ke subclass
-
setHeight
bisa tambah method baru
-
super
untuk meneruskan parameter yang ada dalam kurung ke parent class nya
-
private int seatHeight
field tambahan yang beda dari Bicycle
-
elasturunan “is-a” kelas basis
Misal: mountainbike itu isa/kindof bicycle
-
-
Local file Local file
-
iterator
inner class
-
even
genap
-
Instans inner class hanya exist dalam instansouter class-nya
kita ga mungkin membuat instance inner class tanpa membuat outer class nya
-
Inner class
jatohnya mirip atribut/method dari outer class
-
-
Local file Local file
-
what about this?
ini gabisa karna shapename bukan static
-
can we do this?
bisa karena classname itu atribut static
-
Static Nested Class
- Inner Class Non-Static:
- Kelas ini adalah kelas yang didefinisikan di dalam kelas lain (outer class) dan tidak dideklarasikan sebagai static.
-
Kelas ini memiliki akses ke semua metode dan atribut dari outer class, termasuk yang bersifat private. Artinya, inner class dapat menggunakan dan memodifikasi data dari outer class secara langsung.
-
Static Nested Class:
- Kelas ini juga didefinisikan di dalam kelas lain, tetapi dideklarasikan sebagai static.
- Kelas ini tidak memiliki akses langsung ke metode atau atribut dari outer class, termasuk yang bersifat private. Untuk mengakses data dari outer class, Anda harus membuat objek dari outer class terlebih dahulu.
Secara ringkas, perbedaan utama antara inner class non-static dan static nested class terletak pada aksesibilitas terhadap anggota dari outer class. Inner class non-static memiliki akses penuh, sedangkan static nested class tidak.
-
static nested class diasosiasikandengan outer class-nya
Static variable/method dimiliki oleh class bukan objek
-
enkapsulasi
nested class yang berada dalam class hanya dapat dikenali dalam class tersebut tidak bisa dari class luar
-
NestedClass
kita bisa mendefinisikan kelas dari outer class
-
- Mar 2025
-
Local file Local file
-
ackage-private
default, hanya bisa diakses di package tersebut.
-
protected
diakses class inheritance package yang sama
-
Member level
di atributnya
-
op level: public,package-private
ada satu lagi default.
Top level berarti di tipe class, interface, enum, dll
-
-
Local file Local file
-
d.ac.itb.stei.graphic
kalo dari url dibalik
-
-
Local file Local file
-
pengelompokkan kelas daninterface ke dalam paket
terus disini di satukan dalam satu package
-
Contoh Packages
ini sebelum di masukkan ke package
-
Packages
Ya, package di Java memang mirip dengan konsep library, tapi ada perbedaan penting:
- Package adalah cara untuk mengorganisasi kode dalam proyek Java. Ini lebih seperti "folder" yang mengelompokkan kelas, interface, dll., agar rapi dan modular.
- Library adalah kumpulan package atau kode yang sudah jadi, biasanya digunakan untuk menambahkan fitur tertentu ke proyek. Contoh library di Java adalah JAR file seperti
java.util
atau library eksternal seperti Apache Commons.
Perbedaan utama: - Package: Fokus pada pengorganisasian kode dalam proyek. - Library: Kumpulan package atau kode yang bisa digunakan kembali di berbagai proyek.
Contoh: - Package:
java.util
(berisi kelas sepertiArrayList
,HashMap
, dll.) - Library:Apache POI
(digunakan untuk membaca/mengolah file Excel, yang terdiri dari banyak package).Jadi, package adalah bagian dari library, tapi tidak semua package adalah library. 😊
-
-
Local file Local file
-
Relatable
di casting biar method is larger bisa dipanggil lagi.
yg bisa di casting itu kalo implement Relatable
Relatable r = new RectanglePlus()
bisa masuk ke array realatable r[] sebenernya kalo depannya RectanglePlus pun bisa, tapi ini plusnya kalo ditengah tbtb di casting ganti, ex: r = CirclePlus() tetep works
-
Interface
Di Java, list, linkedlist dll itu pake Interface. Semua metode yang harus ada kaya insert delete dll pake interface di implementasikannya
-
isLargerThan
Disini itu bisa muncul masalah, RectanglePlus ketika dipanggil ke isLargerThen bisa runtime error kalo parameternya bukan panjang tapi point.
Ganti parameternya dari isLargerThan(Object obj1) jadi (Relatable r1) biar p1 gabisa masuk dan lgsg compile error.
-
Object
Object biar semua bisa masuk di parameter ini
-
Relatable
di casting biar method is larger bisa dipanggil lagi
-
Object
Object biar semua bisa masuk di parameter ini
-
- Dec 2024
-
Local file Local file
-
isUnerLeft
Apa sih perbedaan IsUnerLeft dengan IsSkewLeft?
isUnerLeft
:- Hanya mengecek hubungan akar dan anak langsungnya.
- Fokus pada apakah akar memiliki anak kiri saja, tanpa memedulikan keseluruhan struktur pohon.
-
Contoh:
A / B
isUnerLeft(A)
: True, karenaA
hanya punya anak kiri (B
).
A / B / \ C D
-isUnerLeft(A)
: Tetap True, karena hanyaA
yang dicek, danA
hanya punya anak kiri (B
), tanpa memperhatikan apa yang ada di bawahB
.
isSkewLeft
:- Memeriksa seluruh pohon.
- Pastikan semua simpul dalam pohon hanya memiliki anak kiri, secara rekursif.
- Contoh:
A / B / C
isSkewLeft(A)
: True, karena semua simpul hanya memiliki anak kiri.A / B \ C
isSkewLeft(A)
: False, karenaB
punya anak kanan (C
).
Kesimpulan:
isUnerLeft
: Hanya fokus pada simpul akar dan anak langsungnya (lokal).isSkewLeft
: Mengevaluasi keseluruhan pohon biner secara rekursif, memastikan miring ke kiri sepenuhnya.
-
Penting
WOY BACA HIGHLIGHT IS UNER LEFT
-
-
Local file Local file
-
Penambahan Relasi Baru
ini berarti untuk MK_DOS
-
MK_DOS
- relasi ⟨Dosen, MataKuliah⟩ {atau relasi mengajar}.
- struktur nodenya, elemen satu nunjuk ke matkul, 2 ke dosen, 3 next
-
relasi⟨Dosen, MataKuliah⟩
INI MK_DOS
-
Relasi sebagai list terpisah
relasi hubungan mengajar dipisah
-
MataKuliah
Sebuah mata kuliah bisa diajar lebih dari 1 dosen
-
Dosen
- List biru: list dosen
- List hijau: penghubung yang menunjukkan hubungan "mengajar" ke mata kuliah
- List merah: mata kuliah
-
-
Local file Local file
-
Mendaftarkan anak yang baru lahir
kinerja sama aja
-
Alternatif-2
kinerja lebih baik
-
Alternatif-1:
akan memberikan kinerja yg lebih baik untuk fitur ini
-
if father(anak)=pegawai then
ada kondisional cek apakah ortu nya sama dengan pegawai yang lagi di iterasi
-
FirstPeg: ListPegFirstAnak: ListAnak
first ada dua biji
-
father: AdrPeg
ada pointer ke ayah
-
FirstPeg: ListPeg
FirstPeg menunjuk ke pegawai pertama
-
List Pegawai
- Pegawai A akan mempunyai anak X dan Y, maka list anak akan kebawah muncul dari list pegawai
- Jadi ada dua pointer, satu buat hubungan dan satu buat next. Tapi list disatukan
-
List Pegawai dengan 3 elemen
Kalo ini list anak dan pegawai dipisahkan, list anak akan menunjuk ke list pegawai yang sesuai. Jadi ada dua pointer, satu buat hubungan dan satu buat next.
-
-
Local file Local fileGraph11
-
Regular graphs
REgular graph dan graph lain yang ga ngestate jenis directed/undirected berarti APPLY KE KEDUA JENIS TERSEBUT.
-
newGraphNode
alokasi node
-
3
ada 3 node yang masuk ke no 5
-
0
tidak ada 1 busur yang masuk ke node 1
-
Latihan Graph
-
karena simpul ada 5, maka punya leader list yang elemennya ada 5. trailer list itu kotak dua kbawah yang ada 4 dan 1 di paling bawah.
-
trailer list akan menyatakan seluruh busur yang menghubungkan antara node tersebut ke node yang lain
- contohnya node 1, nunjuk ke 2 dan 3. maka akan punya 2 trailer list yang menunjuk ke 2 dan 3
-
-
Simpul dan busur disimpan sebagai objek/record yang memuat informasi tentangsimpul/busur tersebutSetiap simpul menyimpan list dari busur yang terhubung dengannya
meyimpan simpul dan list simpul yang terhubung dengannya
-
node
jumlah simpul ada 6, maka node ada 6
-
node
karna banyak node 6, maka matriks nya 6x6
-
list of nodes
menghasilkan list of node yang berisi daftar simpul yang bertetangga dengan v
-
v1, v2
parameter
-
[vs undirected graphs]
kebalikan dari undirected graph (ga ada arah), a->k k->a diasumsikan sama aja
-
-
Local file Local file
-
char *s = "(A()())";
contoh string
-
(*idx)++;
setelah selesai buat phon kanan akan menunjuk kurung tutup, dan harus di advance lagi
-
BuildTreeFromString(&LEFT(*t),st,idx);BuildTreeFromString(&RIGHT(*t),st,idx);
kalo udh ketemu kurung buka sudah siap memanggil fungsi yang sama dengan parameter left dari T, setelah left terbentuk panggil dengan parameter right
-
(*idx)++;
maju ke idx slanjutnya, dalam representasi list ini setelah abjad adalah karakter kurung buka,
-
t = newTreeNode(st[*idx])
ciptakan node dengan abjad yang ditunjuk idx
-
else
abjad
-
(*idx)++
mirip ADV
-
int *idx
idx menunjuk ke index dari string st, index akan berada di awal string. seiring dipanggilnya void yg sama, idx bergerak ke kanan dan pohon dibangun secara rekursif
-
char *st
string yg digunakan
-
start
yg tadi ya jadi diluar build tree
-
BuildTree(&(LEFT(*t)));BuildTree(&(RIGHT(*t)))
akan memanggil prosedur yg sama dengan parameter Left dari T dan setelah selesai untuk Right dari T.
-
else
abjad
-
BuildTree
start mesin karakter akan dipanggil oleh prosedur yang memanggil build tree (di kode lain sblm fungsi ini)
-
Struktur data yang digunakan adalah tree biasa (tidak memerlukan pointer keBapak)
dalam typedef gaada parent: Address
-
*t = ptr;
currentParrent == Nil artinya ptr akan menjadi akar dari pohon kita
-
currParent != NIL
awal pembangunan pohon
-
currParent = PARENT(CurrParent);
naik
-
if (c1 != '(') {
sebenarnya sudah selesai dengan subpohon kanan, waktunya naik
-
insKi = ( c1 != ')')
kondisi insertkiri, C1 != ')' kalo kanan berarti sama dengan
-
default
abjad
-
insKi
apakah node akan disisipkan sebagai subpohon kiri atau subpohon kanan
-
ElType x
valuenya x
-
newTreeNode
alokasi
-
dibutuhkan informasi karakter sebelumnya → karena itu digunakan mesin couple (C1, CC)
jadi ada dua window di mesin karakter (mesin couple)
-
parent: Address
TAMBAHAN
-
(K()())))
BARIS KEDUA
-
(J()()))
subpohon kanan DIBARIS KEDUA
-
Contoh - 2IF2110/IF2111 Pohon Biner (Bagian 2) 15(A(B(C(D()())(E()()))
pokonya kalo baris pertama selalu kiri, max ada 2 baris dan di baris kedua itu sub pohon kanan
-
(C()())
subpohon kanan A
-
(B()())
subphon kiri A
-
()
sub phon kanan kosong
-
()
subpohon kiri kosong
-
q↑.info.count ← p↑.info.count
janlup ini juga
-
q↑.info.key ← p↑.info.key { salin info p ke q }
ketika dah ditemukan anak terbesar
-
p↑.right NIL: delNode(p↑.right)
supaya dapat anak terbesar
-
delNode(q↑.left)
akan mencari anak terbesar dari subpohon kiri yang dimiliki oleh q
-
isUnerLeft(q) : p ← q↑.left
q punya subpohon kiri, set p jadi kiri dari q (anak dari subpohon kiri dari q akan dimasukkan kedalam p)
-
isUnerRight(q): p ← q↑.right
q punya subpohon kanan, set p jadi right dari q (anak dari subpohon kanan dari q akan dimasukkan kedalam p)
-
depend on q
cek apakah q dgn kondisi dibawah
-
isOneElmt(q) : p ← NIL
kalo daun, set p jadi NIL
-
x.key < p↑.info.key : delBTree(p↑.left, x)
kiri mas
-
input x: ElType
node yang akan dihapus
-
DelBTree(p,10)
copy nilai 8 ke 10 lalu hapus node 8
-
DelBTree(p,5)
sama, node 3 dicopy ke posisi 5, lalu yg node 3 dihapus
-
DelBTree(p,15)53 813181013
lebih rumit karena 13 harus dipindah menggantikan posisi node bervalue 15, caranya 1. copy nilai node 13 ke 15 2. hapus node 13
-
x.key < p↑.info.key : insSearchTree(x, p↑.left)x.key > p↑.info.key : insSearchTree(x, p↑.right)
p itu akar, kiri kalo lebih kecil dari p, kanan kalo lebih gede dari p
-
x.key = p↑.info.key : p↑.info.count ← p↑.info.count + 1
kalo sama (muncul lebih dari sekali) count di increment
-
input x: ElType
value dari node
-
insSearchTree
melakukan insert node pada BST
-
Banyak kemunculan suatunilai key disimpan dalam field “count”
kalau key muncul > 1 ada field count yang akan mencatat banyaknya kemunculan nilai tersebut
-
Nilai simpul (key)
value
-
• semua simpul pada subpohon kiri < Akar p• semua simpul pada subpohon kanan >= Akar p
urutan isi elmen itu kiri < akar <= kanan
-
Subpohon kiri dan subpohon kanan merupakan BST
jadi definisi rekursif
-
p
pohon biner
-
p↑.left ← l; p↑.right ← r
Menyambungkan dengan elemen akar yang dibuat setelah subpohon terbuat
-
nR ← n – nL - 1
- 1 (akar)
-
if (p NIL)
alokasi berhasil
-
nL, nR
banyak node di sisi kiri L dan sisi kanan R
-
if (n = 0) then { Basis-0 }
basis0
-
n: integer
banyak node yang akan dibuat
-