603 Matching Annotations
  1. Apr 2025

    Annotators

    Annotators

    1. Static Nested Class
      1. Inner Class Non-Static:
      2. Kelas ini adalah kelas yang didefinisikan di dalam kelas lain (outer class) dan tidak dideklarasikan sebagai static.
      3. Kelas ini memiliki akses ke semua metode dan atribut dari outer class, termasuk yang bersifat private. Artinya, inner class dapat menggunakan dan memodifikasi data dari outer class secara langsung.

      4. Static Nested Class:

      5. Kelas ini juga didefinisikan di dalam kelas lain, tetapi dideklarasikan sebagai static.
      6. Kelas ini tidak memiliki akses langsung ke metode atau atribut dari outer class, termasuk yang bersifat private. Untuk mengakses data dari outer class, Anda harus membuat objek dari outer class terlebih dahulu.

      Secara ringkas, perbedaan utama antara inner class non-static dan static nested class terletak pada aksesibilitas terhadap anggota dari outer class. Inner class non-static memiliki akses penuh, sedangkan static nested class tidak.

    Annotators

  2. Mar 2025

    Annotators

    Annotators

    1. Packages

      Ya, package di Java memang mirip dengan konsep library, tapi ada perbedaan penting:

      • Package adalah cara untuk mengorganisasi kode dalam proyek Java. Ini lebih seperti "folder" yang mengelompokkan kelas, interface, dll., agar rapi dan modular.
      • Library adalah kumpulan package atau kode yang sudah jadi, biasanya digunakan untuk menambahkan fitur tertentu ke proyek. Contoh library di Java adalah JAR file seperti java.util atau library eksternal seperti Apache Commons.

      Perbedaan utama: - Package: Fokus pada pengorganisasian kode dalam proyek. - Library: Kumpulan package atau kode yang bisa digunakan kembali di berbagai proyek.

      Contoh: - Package: java.util (berisi kelas seperti ArrayList, HashMap, dll.) - Library: Apache POI (digunakan untuk membaca/mengolah file Excel, yang terdiri dari banyak package).

      Jadi, package adalah bagian dari library, tapi tidak semua package adalah library. 😊

    Annotators

    1. Relatable

      di casting biar method is larger bisa dipanggil lagi.

      yg bisa di casting itu kalo implement Relatable

      Relatable r = new RectanglePlus()

      bisa masuk ke array realatable r[] sebenernya kalo depannya RectanglePlus pun bisa, tapi ini plusnya kalo ditengah tbtb di casting ganti, ex: r = CirclePlus() tetep works

    2. isLargerThan

      Disini itu bisa muncul masalah, RectanglePlus ketika dipanggil ke isLargerThen bisa runtime error kalo parameternya bukan panjang tapi point.

      Ganti parameternya dari isLargerThan(Object obj1) jadi (Relatable r1) biar p1 gabisa masuk dan lgsg compile error.

    Annotators

  3. Dec 2024
    1. isUnerLeft

      Apa sih perbedaan IsUnerLeft dengan IsSkewLeft?

      • isUnerLeft:
      • Hanya mengecek hubungan akar dan anak langsungnya.
      • Fokus pada apakah akar memiliki anak kiri saja, tanpa memedulikan keseluruhan struktur pohon.
      • Contoh: A / B

        • isUnerLeft(A): True, karena A hanya punya anak kiri (B).

        A / B / \ C D - isUnerLeft(A): Tetap True, karena hanya A yang dicek, dan A hanya punya anak kiri (B), tanpa memperhatikan apa yang ada di bawah B.


      • isSkewLeft:
      • Memeriksa seluruh pohon.
      • Pastikan semua simpul dalam pohon hanya memiliki anak kiri, secara rekursif.
      • Contoh: A / B / C
        • isSkewLeft(A): True, karena semua simpul hanya memiliki anak kiri. A / B \ C
        • isSkewLeft(A): False, karena B punya anak kanan (C).

      Kesimpulan:

      • isUnerLeft: Hanya fokus pada simpul akar dan anak langsungnya (lokal).
      • isSkewLeft: Mengevaluasi keseluruhan pohon biner secara rekursif, memastikan miring ke kiri sepenuhnya.
    2. isUnerLeft(p) : → 1 + nbElmt(p↑.left)isUnerRight(p): → 1 + nbElmt(p↑.right)isBiner(p) : → 1 + nbElmt(p↑.left) + nbElmt(p↑.right)

      Fungsi dibuat seperti ini untuk mencegah NbElmt dengan basis 0.Oke, mari kita sederhanakan penjelasannya.

      Kenapa Basis 1 Butuh unerleft, unerright, dan isbiner?

      • Basis 1 adalah aturan di mana rekursi hanya berhenti kalau pohon punya satu simpul (akar saja).
      • Untuk memastikan rekursi tetap berjalan sesuai aturan basis 1, kita perlu tahu bentuk struktur pohon yang sedang diproses:
      • Pohon punya anak kiri saja (unerleft).
      • Pohon punya anak kanan saja (unerright).
      • Pohon punya dua anak (isbiner).

      Dengan kata lain, kita pecah bentuk pohon menjadi 3 kategori supaya fungsi bisa tahu ke mana rekursi harus berjalan (kiri saja, kanan saja, atau kiri dan kanan).


      Kenapa Bukan Basis 0?

      • Basis 0 berhenti kalau pohon kosong (NIL).
      • Tapi di basis 1, kita tidak menganggap pohon kosong sebagai bagian dari logika. Kita hanya peduli pada pohon yang punya minimal satu simpul.
      • Jadi, logika basis 1 menghindari pohon kosong dan memaksa fungsi hanya berhenti kalau pohon punya satu simpul saja.

      Contoh Sederhana

      Misalkan ada pohon seperti ini:

      A / \ B C / D

      Dengan Basis 1:

      1. Kalau pohon punya satu simpul (seperti D), langsung hitung dan berhenti.
      2. Kalau pohon punya anak kiri saja, lanjut ke kiri (contoh: B).
      3. Kalau pohon punya anak kanan saja, lanjut ke kanan.
      4. Kalau pohon punya dua anak (contoh: A), proses keduanya.

      Kode Sederhana

      c function NbElmt(p: BinTree) -> integer IF isOneElmt(p) THEN RETURN 1 ELSE IF unerleft(p) THEN RETURN 1 + NbElmt(LEFT(p)) ELSE IF unerright(p) THEN RETURN 1 + NbElmt(RIGHT(p)) ELSE IF isbiner(p) THEN RETURN 1 + NbElmt(LEFT(p)) + NbElmt(RIGHT(p))

      • isOneElmt(p): Kalau pohon cuma satu simpul, berhenti di situ.
      • unerleft(p): Kalau pohon cuma punya anak kiri, hitung akar + rekursi ke kiri.
      • unerright(p): Kalau pohon cuma punya anak kanan, hitung akar + rekursi ke kanan.
      • isbiner(p): Kalau pohon punya dua anak, hitung akar + rekursi kiri + rekursi kanan.

      Simpulan

      • Basis 1 fokus ke pohon dengan minimal satu simpul, bukan pohon kosong.
      • unerleft, unerright, dan isbiner membantu memecah struktur pohon supaya rekursi berjalan dengan aturan basis 1, tanpa kembali ke logika basis 0 (pohon kosong).
    3. Pohon Basis-1

      Perbedaan utama antara pohon biner basis 0 dan pohon biner basis 1 terletak pada cara definisi kondisi dasar (basis) dalam proses rekursi dan bagaimana pohon tersebut direpresentasikan secara logis dalam setiap operasi. Mari kita perjelas:


      1. Basis 0: Kondisi Kosong

      Pada basis 0, pohon dianggap kosong jika tidak ada simpul sama sekali. Kondisi berhenti dalam rekursi adalah ketika pohon mencapai kondisi kosong.

      Ciri-ciri Pohon Basis 0:

      • Kondisi Terminasi: IsTreeEmpty(p) == true (artinya simpul p == NIL).
      • Basis 0 digunakan untuk kasus di mana: ** - Pohon tidak memiliki simpul sama sekali (kosong)**.
      • Proses rekursi berhenti saat mencapai simpul kosong.
      • Definisi Rekursif:
      • Pohon biner basis 0 didefinisikan sebagai:
        • Pohon kosong, atau
        • Sebuah simpul akar dengan dua sub-pohon kiri dan kanan yang juga pohon biner basis 0.

      Ilustrasi Basis 0

      Pohon Basis 0: Pohon Kosong -> Tidak ada simpul

      Kondisi rekursi:

      - Jika pohon kosong, berhenti. - Jika tidak kosong, proses akar, lalu lanjutkan ke sub-pohon kiri dan kanan.


      2. Basis 1: Kondisi Satu Elemen

      Pada basis 1, pohon dianggap memiliki satu elemen jika hanya ada satu simpul (simpul akar) tanpa sub-pohon kiri dan kanan. Kondisi berhenti dalam rekursi adalah ketika pohon memiliki hanya satu simpul.

      Ciri-ciri Pohon Basis 1:

      • Kondisi Terminasi: isOneElmt(p) == true (artinya simpul p adalah akar, dan LEFT(p) == NIL serta RIGHT(p) == NIL).
      • Basis 1 digunakan untuk kasus di mana:
      • Pohon memiliki satu elemen (akar saja), tanpa sub-pohon.

        ** - Proses rekursi berhenti saat mencapai simpul tunggal.**

      • Definisi Rekursif:
      • Pohon biner basis 1 didefinisikan sebagai:
        • Sebuah simpul akar tanpa sub-pohon kiri dan kanan, atau
        • Sebuah simpul akar dengan dua sub-pohon kiri dan kanan yang juga pohon biner basis 1.

      Ilustrasi Basis 1

      Pohon Basis 1: Pohon dengan Satu Simpul A / \ NIL NIL

      Kondisi rekursi: - Jika pohon hanya memiliki satu elemen, berhenti. - Jika memiliki lebih dari satu elemen, proses akar, lalu lanjutkan ke sub-pohon kiri dan kanan.


      Perbandingan

      | Aspek | Basis 0 | Basis 1 | |-----------------------|----------------------------------------|----------------------------------------| | Kondisi Terminasi | IsTreeEmpty(p) == true | isOneElmt(p) == true | | Definisi Kosong | Pohon benar-benar kosong (tidak ada) | Pohon kosong hanya setelah 1 elemen | | Definisi Rekursif | Pohon kosong atau memiliki simpul akar dan dua sub-pohon basis 0. | Pohon satu elemen, atau akar dengan dua sub-pohon basis 1. | | Contoh Pohon | Kosong: NIL | Satu elemen: simpul dengan LEFT = NIL dan RIGHT = NIL | | Penggunaan Rekursi| Berhenti saat pohon kosong | Berhenti saat pohon terdiri dari satu simpul. |


      Contoh dalam Rekursi

      Basis 0 (Kosong)

      Fungsi menghitung jumlah elemen pohon basis 0: c function nbElmt(p: BinTree) -> integer { KAMUS LOKAL } { ALGORITMA } IF IsTreeEmpty(p) THEN RETURN 0 ELSE RETURN 1 + nbElmt(LEFT(p)) + nbElmt(RIGHT(p)) - Basis 0: Jika pohon kosong (IsTreeEmpty(p)), kembalikan 0. - Rekursi berlanjut sampai semua simpul diakses.

      Basis 1 (Satu Elemen)

      Fungsi menghitung jumlah elemen pohon basis 1: c function nbElmt(p: BinTree) -> integer { KAMUS LOKAL } { ALGORITMA } IF IsTreeEmpty(p) THEN RETURN 0 ELSE IF isOneElmt(p) THEN RETURN 1 ELSE RETURN 1 + nbElmt(LEFT(p)) + nbElmt(RIGHT(p)) - Basis 1: Jika pohon hanya memiliki satu elemen (isOneElmt(p)), kembalikan 1. - Rekursi berlanjut jika pohon memiliki lebih dari satu simpul.


      Kesimpulan

      • Basis 0: Fokus pada kondisi pohon kosong. Rekursi berhenti ketika tidak ada simpul lagi.
      • Basis 1: Fokus pada kondisi pohon dengan satu simpul. Rekursi berhenti ketika simpul tunggal ditemukan.
      • Pilihan antara basis 0 atau basis 1 tergantung pada konteks operasi dan cara definisi pohon biner yang diinginkan.
    4. if isTreeEmpty(p) then { Basis-0 }{ do nothing }

      ini tuh berarti kaya kondisi terminasi ya. Penjelasan, Ya, Anda benar! Dalam contoh kode PrintPreOrder dari PDF, basis 0 bertindak sebagai kondisi terminasi dari proses rekursi. Basis 0 memastikan bahwa traversal berhenti saat mencapai sub-pohon kosong (atau simpul tanpa anak).

      Penjelasan Rekursi PrintPreOrder

      1. Pola Traversal PreOrder

      Traversal pre-order dilakukan dengan urutan: 1. Proses akar. 2. Traversal sub-pohon kiri. 3. Traversal sub-pohon kanan.

      Pada setiap langkah, rekursi dipanggil untuk sub-pohon kiri terlebih dahulu, lalu sub-pohon kanan.

      2. Basis 0 sebagai Kondisi Terminasi

      • Basis 0 diartikan sebagai kondisi di mana simpul pohon yang sedang diproses adalah kosong (NULL).
      • Ketika simpul pohon bernilai NULL, fungsi atau prosedur rekursi akan berhenti untuk cabang tersebut dan kembali ke level rekursi sebelumnya.
      • Hal ini mencegah rekursi tanpa akhir dan menjaga traversal tetap valid.

      3. Alur Rekursi

      • Dari akar pohon:
      • Cetak nilai akar.
      • Rekursi ke sub-pohon kiri (terus ke bawah sampai mencapai simpul kosong).
      • Rekursi ke sub-pohon kanan (terus ke bawah sampai simpul kosong).
      • Basis 0 memastikan bahwa jika simpul yang sedang diproses adalah NULL, tidak ada lagi pemanggilan rekursif, sehingga traversal "berbalik" ke simpul di atasnya.

      Kode PrintPreOrder

      Berikut adalah cuplikan kode dari PDF pada halaman 23: c procedure PrintPreOrder(p: BinTree) /* I.S. p terdefinisi */ /* F.S. Semua node pohon dicetak secara pre-order */ { KAMUS LOKAL } { ALGORITMA } IF NOT IsTreeEmpty(p) THEN Print(INFO(p)) /* Proses simpul akar */ PrintPreOrder(LEFT(p)) /* Proses sub-pohon kiri */ PrintPreOrder(RIGHT(p)) /* Proses sub-pohon kanan */

      • Kondisi IsTreeEmpty(p) memeriksa apakah simpul p adalah NULL. Jika ya, maka traversal untuk simpul ini berhenti (basis 0).
      • Jika tidak kosong, simpul diproses (dicetak), lalu rekursi dipanggil untuk sub-pohon kiri dan kanan.

      Ilustrasi Traversal

      Misalkan pohon biner seperti berikut:

      A / \ B C / \ D E

      Traversal pre-order: 1. Cetak A. 2. Rekursi ke sub-pohon kiri B: - Cetak B. - Rekursi ke sub-pohon kiri D: - Cetak D. - Basis 0: D tidak memiliki anak, kembali ke B. - Rekursi ke sub-pohon kanan E: - Cetak E. - Basis 0: E tidak memiliki anak, kembali ke B, lalu ke A. 3. Rekursi ke sub-pohon kanan C: - Cetak C. - Basis 0: C tidak memiliki anak.

      Hasil pre-order: A, B, D, E, C.


      Kesimpulan

      • Basis 0 memastikan rekursi berhenti pada simpul kosong, sehingga traversal "berbalik" ke simpul di atasnya.
      • Dalam traversal pre-order, rekursi terjadi dari akar → kiri → kanan, dengan basis 0 menjadi kondisi terminasi untuk setiap cabang sub-pohon.
    5. Pohon biner tidak kosong terdiri dari sebuah simpul akar dan dua anakyang salah satunya pasti tidak kosong

      pasti sub pohon salah satunya ga kosong, kalo yg basis 0 bisa kosong

    6. Konstruktor

      ada 2 bentuk, fungsi dan prosedur. Perbedaan utama antara fungsi dan prosedur dalam pembuatan pohon biner terletak pada cara mereka mengembalikan hasilnya:

      1. Fungsi (function):
      2. Fungsi menghasilkan BinTree sebagai nilai kembalian (return value).
      3. Hasilnya langsung berupa pohon biner yang terbentuk, dan fungsi tersebut tidak memodifikasi parameter input secara langsung.
      4. Contoh: Pada halaman 15, fungsi Tree mengembalikan pohon biner yang dibuat dari akar dan dua sub-pohon kiri dan kanan, tanpa memanipulasi argumen input: c function Tree(akar: ElType, l: BinTree, r: BinTree) → BinTree

      5. Prosedur (procedure):

      6. Prosedur menggunakan parameter output (seperti p atau BinTree) untuk memberikan hasilnya.
      7. Parameter output ini biasanya dapat dimodifikasi lebih lanjut di luar prosedur.
      8. Contoh: Pada halaman 15, prosedur CreateTree memanfaatkan parameter output untuk memberikan hasil pohon biner: c procedure CreateTree(input akar: ElType, input l, r: BinTree, output p: BinTree)

      Kapan Menggunakan Fungsi atau Prosedur?

        • Gunakan fungsi ketika hasil akhir hanya berupa sebuah pohon biner, tanpa perlu manipulasi lebih lanjut.
        • Gunakan prosedur ketika pohon biner yang dihasilkan memerlukan penanganan lebih lanjut (misalnya, manipulasi node).

      Pendekatan ini membantu membedakan tujuan kode Anda: apakah untuk mendapatkan hasil langsung (immutable seperti fungsi) atau untuk manipulasi lanjutan (mutable seperti prosedur).

    7. input akar: ElType,input l: BinTree, input r: BinTree,output p: BinTree

      3 parameter sama, tapi sebagai outputnya kalau tadi berbentuk BinTree kalau ini berbentuk p yang bisa di passing/assign

    8. terdiri atas sebuah simpul yang disebut akar dan dua buah himpunan lainyangdisjoint yang merupakan pohon biner, yang disebut sebagai subpohon kiri dan sub pohon kanan

      intinya bisa punya akar yang di dalamnya ada subpohon kiri dan subpohon kanan

    Annotators

    Annotators

    1. List Pegawai
      • Pegawai A akan mempunyai anak X dan Y, maka list anak akan kebawah muncul dari list pegawai
      • Jadi ada dua pointer, satu buat hubungan dan satu buat next. Tapi list disatukan
    2. List Pegawai dengan 3 elemen

      Kalo ini list anak dan pegawai dipisahkan, list anak akan menunjuk ke list pegawai yang sesuai. Jadi ada dua pointer, satu buat hubungan dan satu buat next.

    Annotators

  4. Local file Local file
    1. Latihan Graph
      • karena simpul ada 5, maka punya leader list yang elemennya ada 5. trailer list itu kotak dua kbawah yang ada 4 dan 1 di paling bawah.

      • trailer list akan menyatakan seluruh busur yang menghubungkan antara node tersebut ke node yang lain

      • contohnya node 1, nunjuk ke 2 dan 3. maka akan punya 2 trailer list yang menunjuk ke 2 dan 3
    2. Simpul dan busur disimpan sebagai objek/record yang memuat informasi tentangsimpul/busur tersebutSetiap simpul menyimpan list dari busur yang terhubung dengannya

      meyimpan simpul dan list simpul yang terhubung dengannya

    Annotators

    1. BuildTreeFromString(&LEFT(*t),st,idx);BuildTreeFromString(&RIGHT(*t),st,idx);

      kalo udh ketemu kurung buka sudah siap memanggil fungsi yang sama dengan parameter left dari T, setelah left terbentuk panggil dengan parameter right

    2. int *idx

      idx menunjuk ke index dari string st, index akan berada di awal string. seiring dipanggilnya void yg sama, idx bergerak ke kanan dan pohon dibangun secara rekursif

    3. Contoh - 2IF2110/IF2111 Pohon Biner (Bagian 2) 15(A(B(C(D()())(E()()))

      pokonya kalo baris pertama selalu kiri, max ada 2 baris dan di baris kedua itu sub pohon kanan

    4. x.key < p↑.info.key : insSearchTree(x, p↑.left)x.key > p↑.info.key : insSearchTree(x, p↑.right)

      p itu akar, kiri kalo lebih kecil dari p, kanan kalo lebih gede dari p

    Annotators

    1. Zone yang dibebaskan berada di tengah list, di antara elemen KIRI dan KANAN:KIRI dan KANAN digabung → salah satu di-delete, lainnya di-updateDi tengah KIRI dan KANAN, tapi tidak bersambung → insert elemen baru di antara KIRIdan KANANTerletak sesudah elemen KIRI → update KIRITerletak sebelum elemen KANAN → update KANAN

      apa ini lek

    2. a. jika jumlah blok kontigu sama dengan X, hapus elemen listkosong tersebut,b. jika jumlah blok kontigu lebih besar dari X, update elemenlist kosong tersebut.

      intinya bedanya FF dan BF itu kalo FF lgsg stop pas nemu yang fit kalo BF dibandingin dulu lalu dipilih yang terbaik untuk fit

    3. Alokasi
      • Awalnya kosong smua Nb = 20 lalu dialkoasi 3 jadi 17 (kasus 1)
      • Kasus kedua ada yg exact sama, jadi <5,10> di dealokasi sehingga list zone kosong berubah
      • Hanya ada yang lebih besar, jadi dikurang di bagian <5,10>
    4. 1 NB

      bentuk utama list berkait (satu kesatuan dianggap zone). ketika diawal karena semua kosong jadi <1,NB> (nb semua blok kosong) <blok ke berapa, jmlh blok kosong>

    Annotators

    1. Traversal untuk mengelompokkan KOSONG di kiri dan ISI di kanan denganmenukarkan dua elemen

      jadi kaya swap, kosong bakal dituker ke kiri, yang true otomatis ke kumpul ke kanan

    2. Alokasi dilakukan pada zone yang memenuhi syarat yang pertama kali ditemukan

      begitu ketemu sama zone yang sesuai dengan yang diharapkan (ada aja yg kosong, misal X 5 dan zonenya tersedia), langsung pake zone tersbut untuk di alokasikan. tanpa ada pengecekan mana yg paling ok (efisien)

    3. Memori
      • F: memori kosong/blok kosong
      • T : terisi
      • NB Blok: banyak blok yg dikelola

      jadi kalo ada request 2 blok bakal cari emang exact 2 blok (kalo 4 blok diambil 2 doang gaakan mau karena bakal ga efisien dan ngerusak selanjutnya) jadi dicari yang eksak sama. (ini bestfit)

      yg langsung ketemu di awal (firstfit)

      best bakal iterasi sampe ujung kalo first yaudah sampe yang ada fit doang

    Annotators

    Annotators