2 Matching Annotations
  1. Jan 2019
    1. Para dosen kerap mengatakan bahwa terbatasnya akses terhadap publikasi yang sudah terbit merupakan salah satu faktor penyebab dari ketiadaan ide baru. Kementerian Ristekdikti telah mencoba mengatasi masalah ini sejak 2015 dengan berlangganan jurnal-jurnal ilmiah internasional.

      Ini memang masalah lain. Banyak yang tidak tahu bahwa jumlah makalah akses terbuka terus meningkat setiap tahun. Bahkan untuk makalah yang berbayar, sudah ada kesadaran yang makin meningkat dari penulis untuk mengunggah pula versi pracetak (atau pra peninjauan) ke media-media repositori yang terbuka. Dari sisi penulis, saya juga menghimbau dengan sangat kesadaran mengenai hak cipta dan hak intelektual lainnya yang mereka miliki. Hak yang harus mereka manfaatkan untuk kepentingan masyarakat, bukan hanya diserahkan seluruhnya kepada penerbit, terutama penerbit komersial.

    2. Banyak kelemahan yang ditemukan Dian ketika menelaah proposal penelitian yang masuk. Ide yang ditawarkan banyak yang kurang kreatif dan aktual. Ada juga yang hanya merupakan duplikasi atau daur ulang dari penelitian sebelumnya.

      Apakah hasil peninjauan ini terbuka untuk umum dan diberikan juga kepada peneliti? Maaf kalau saya keliru, saya setiap tahun mengirimkan proposal ke Kemristekdikti, tapi hasil peninjauan secara lengkap belum pernah saya terima.